Rabu, 23 Juni 2010

Kisah Perjalanan Rasulullah SAW ke Surga Bersama Dua Tamunya

Di suatu pagi hari, Rasulullah SAW bercerita kepada para sahabatnya, bahwa semalam beliau didatangi dua orang tamu. Dua tamu itu mengajak Rasulullah untuk pergi ke suatu negeri, dan Rasul menerima ajakan mereka. Akhirnya mereka pun pergi bertiga.

Ketika dalam perjalanan, mereka mendatangi seseorang yang tengah berbaring. Tiba-tiba di dekat kepala orang itu ada orang lain yang berdiri dengan membawa sebongkah batu besar. Orang yang membawa batu besar itu dengan serta merta melemparkan batu tadi ke atas kepala orang yang sedang berbaring, maka remuklah kepalanya dan menggelindinglah batu yang dilempar tadi. Kemudian orang yang melempar batu itu berusaha memungut kembali batu tersebut. Tapi dia tidak bisa meraihnya hingga kepala yang remuk tadi kembali utuh seperti semula. Setelah batu dapat diraihnya, orang itu kembali melemparkan batu tersebut ke orang yang sedang berbaring tadi, begitu seterusnya ia melakukan hal yang serupa seperti semula.

Melihat kejadian itu, Rasulullah bertanya kepada dua orang tamu yang mengajaknya, "Maha Suci Allah, apa ini?"

"Sudahlah, lanjutkan perjalanan!" jawab keduanya.

Maka mereka pun pergi melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan, mereka mendatangi seseorang lagi. Orang tersebut sedang terlentang dan di sebelahnya ada orang lain yang berdiri dengan membawa gergaji dari besi. Tiba-tiba digergajinya salah satu sisi wajah orang yang sedang terlentang itu hingga mulut, tenggorokan, mata, sampai tengkuknya. Kemudian si penggergaji pindah ke sisi yang lain dan melakukan hal yang sama pada sisi muka yang pertama. Orang yang menggergaji ini tidak akan pindah ke sisi wajah lainnya hingga sisi wajah si terlentang tersebut sudah kembali seperti sediakala. Jika dia pindah ke sisi wajah lainnya, dia akan menggergaji wajah si terletang itu seperti semula. Begitu seterusnya dia melakukan hal tersebut berulang-ulang.

Rasulullah pun bertanya, "Subhanallah, apa pula ini?"

Kedua tamunya menjawab, "Sudah, menjauhlah!"

Maka mereka pun kembali melanjutkan perjalanan. Selanjutnya mereka mendatangi sesuatu seperti sebuah tungku api, atasnya sempit sedangkan bagian bawahnya besar, dan menyala-nyala api dari bawahnya. Di dalamnya penuh dengan jeritan dan suara-suara hiruk pikuk. Mereka pun melongoknya, ternyata di dalamnya terdapat para lelaki dan wanita dalam keadaan telanjang. Dan dari bawah ada luapan api yang melalap tubuh mereka. Jika api membumbung tinggi mereka pun naik ke atas, dan jika api meredup mereka kembali ke bawah. Jika api datang melalap, maka mereka pun terpanggang.

Rasulullah kembali bertanya, "Siapa mereka?"

Kedua tamunya menjawab, "Menjauhlah, menjauhlah!"

Akhirnya mereka kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini mereka mendatangi sebuah sungai, sungai yang merah bagai darah. Ternyata di dalam sungai tadi ada seseorang yang sedang berenang, sedangkan di tepi sungainya telah berdiri seseorang yang telah mengumpulkan bebatuan banyak sekali. Setiap kali orang yang berenang itu hendak berhenti dan ingin keluar dari sungai, maka orang yang ditepi sungai mendatangi orang yang berenang itu dan menjejali mulutnya sampai ia pun berenang kembali. Setiap kali si perenang kembali mau berhenti, orang yang di tepi sungai kembali menjejali mulut si perenang dengan bebatuan hingga dia kembali ke tengah sungai.

Rasulullah pun bertanya, "Apa yang dilakukan orang ini?!"

"Menjauhlah, menjauhlah!" jawab kedua tamunya.

Maka mereka pun melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan kali ini, mereka mendapatkan seseorang yang amat buruk penampilannya, sejelek-jeleknya orang yang pernah kita lihat penampilannya, dan di dekatnya terdapat api. Orang tersebut mengobarkan api itu dan mengelilinginya.

"Apa ini?!" tanya Rasulullah

"Menjauhlah, menjauhlah!" jawab kedua tamunya.

Lalu mereka melanjutkan perjalanan lagi. Dalam perjalanan mereka menemukan sebuah taman yang indah, dipenuhi dengan bunga-bunga musim semi. Di tengah taman itu ada seorang lelaki yang sangat tinggi, hingga Rasulullah hampir tidak bisa melihat kepala orang itu karena tingginya. Di sekeliling orang tinggi itu banyak sekali anak-anak yang tidak pernah Rasul lihat sebegitu banyaknya.

Melihat itu, Rasulullah kembali bertanya, "Apa ini? Dan siapa mereka?"

Kedua tamunya menjawab, "Menjauhlah, menjauhlah!"

Maka mereka pun pergi berlalu. Lalu mereka menyaksikan sebuah pohon yang amat besar, yang tidak pernah Rasul lihat pohon yang lebih besar dari ini. Pohon ini juga indah. Kedua tamu Rasul berkata, "Naiklah ke pohon itu!"

Lalu mereka pun memanjatnya. Rasul dituntun menaiki pohon dan dimasukkannya ke dalam sebuah rumah yang sangat indah yang tak pernah Rasul lihat seumpamanya. Di dalamnya terdapat lelaki tua dan muda. Lalu mereka sampai pada sebuah kota yang dibangun dengan batu bata dari emas dan perak. Mereka mendatangi pintu gerbang kota itu. Tiba-tiba pintu terbuka dan mereka memasukinya. Mereka disambut oleh beberapa orang, sebagian mereka adalah sebaik-baik bentuk dan rupa yang pernah kita lihat, dan sebagiannya lagi adalah orang yang seburuk-buruk rupa yang pernah kita lihat. Kedua tamu yang bersama Rasulullah berkata kepada orang-orang itu, "Pergilah, dan terjunlah ke sungai itu!"

Ternyata ada sungai terbentang yang airnya sangat putih jernih. Mereka pun segera pergi dan menceburkan dirinya masing-masing ke dalam sungai itu. Kemudian mereka kembali kepada Rasululullah dan dua tamunya. Kejelekan serta keburukan rupa mereka tampak telah sirna, bahkan mereka dalam keadaan sebaik-baik rupa!

Lalu kedua orang tamu Rasulullah berkata, "Ini adalah Surga 'Adn, dan inilah tempat tinggalmu!"

"Rumah pertama yang kau lihat adalah rumah orang-orang mukmin kebanyakan, adapun rumah ini adalah rumah para syuhada', sedangkan aku adalah Jibril dan ini Mika'il. Maka angkatlah mukamu (pandanganmu)."

Maka mata Rasulullah langsung menatap ke atas, ternyata sebuah istana bagai awan yang sangat putih. Kedua tamu Rasulullah berkata lagi, "Inilah tempat tinggalmu!"

Rasulullah berkata kepada mereka, "Semoga Allah memberkati kalian."

Kedua tamu itu lalu hendak meninggalkan Rasulullah. Maka Rasulullah pun segera ingin masuk ke dalamnya, tetapi kedua tamu itu segera berkata, "Tidak sekarang engkau memasukinya!" [1]

"Aku telah melihat banyak keajaiban sejak semalam, apakah yang kulihat itu?" tanya Rasulullah kepada mereka.

Keduanya menjawab, "Kami akan memberitakan kepadamu. Adapun orang yang pertama kau datangi, yang remuk kepalanya ditimpa batu, dia itu adalah orang yang membaca Al Qur'an tetapi ia berpaling darinya, tidur di kala waktu shalat fardhu (melalaikannya). Adapun orang yang digergaji mukanya sehingga mulut, tenggorokan, dan matanya tembus ke tengkuknya, adalah orang yang keluar dari rumahnya dan berdusta dengan sekali-kali dusta yang menyebar ke seluruh penjuru. Adapun orang laki-laki dan perempuan yang berada dalam semacam bangunan tungku, maka mereka adalah para pezina. Adapun orang yang kamu datangi sedang berenang di sungai dan dijejali batu, maka ia adalah pemakan riba. Adapun orang yang sangat buruk penampilannya dan di sampingnya ada api yang ia kobarkan dan ia mengitarinya, itu adalah malaikat penjaga neraka jahannam.

Adapun orang yang tinggi sekali, yang ada di tengah-tengah taman, itu adalah Ibrahim AS. Sedangkan anak-anak di sekelilingnya adalah setiap bayi yang mati dalam keadaan fitrah."

...

Lalu di sela-sela penyampaian cerita ini, para sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan anak orang-orang musyrik?"

Rasulullah menjawab, "Dan anak orang-orang musyrik."

Lalu Rasulullah SAW melanjutkan ceritanya.

Adapun orang-orang yang sebagian mukanya bagus, dan sebagian yang lain mukanya jelek, mereka itu adalah orang-orang yang mencampuradukan antara amalan shalih dan amalan buruk, maka Allah mengampuni kejelekan mereka. 

[1] Dalam hadits riwayat Bukhari lainnya, dikisahkan bahwa kedua tamu Rasulullah itu mengatakan kepada Rasulullah, "Kamu masih memiliki sisa umur yang belum kamu jalani, jika kau telah melaluinya maka kau akan masuk rumahmu." (HR. Bukhari) 

Kamis, 17 Juni 2010

Kejar tayang



Sebulan lagi, belum beres ni gawean. Data…data..data.. I need data.
Mepet..mepet… Kepett…

Piala Dunia.. Indonesia hanya bisa melihat


Enaknya jagoin sapa ya. Spanyol yang digadang – gadang cjadi alon juara malah keok di pertandingan awal. Argentina… Messi.. Sang Messayah… idola bawaan. Maklum pendukung Barcelona. Hahaha..

Melihat pertandingan Argentina lawan Korea Selatan. Emang negara asia sekarang gak bisa diremehkan. Walaupun akhirnya menang telak 4-1, tapi nampak perlu perjuangan khusus buat menghadapi tim negara dari semenanjung korea ini.
Dredegan..messi pun gak seperti biasanya. Gak bisa bergerak selincah saat main di club nya Barcelona. Kwkwkwkw..

Sang tetangga KorSel yang tidak pernah akur, Korea Utara pun sudah menampakkan taringnya. Kekuatan misterius dari Asia. Di pertandingan awal pun Brazil dibuat kesulitan menembus pertahanan Kore Utara.
Dukung mana yo..sebagai bagian dari bangsa Asia harusnya pengen mendukung negara Asia juga. Go..go..ASIA!!.. Kecuali Australia, kwkwkw musuh dalam selimut di kawasan Asia. Hahaha… 

Kapan Indonesia bisa tampil ikut besaing di piala dunia yaw. Mungkinkah menunggu bisa jadi tuan rumah. dulu Biar bisa langsung lolos ke babak final. Hahaha.. Gak papa lah....moga - moga jadi tuan rumah. Gratisan Rekk… kwkwkw.

Olahraga aja sekarang bisa jadi ajang untuk menumpuk kekayaan dengan KORUPSI. Itu yang bikin olahraga Indonesia gak bisa maju, terutama sepak bola. Masih banyak korupsi and nepotisme. Udah jadi rahasia umum orang – orang yang masuk timnas pun “titipan”.

Udah dipimpin mantan Napi yang gak punya malu. Sudah gagal tapi gak legowo meninggalkan tampuk kepemimpinannya. GAK PUNYA MALUU!!! F*#K!!
Kapan Sepak bola Indonesia bisa maju.

Super Kamprettt

Apakah juga sepert ini apa yang dirasakan orang – orang yang tidak mudah untuk jatuh cinta. Ketika sudah merasa menyayangi seseorang maka tidak akan mudah melupakan rasa sayang itu. Susahnya untuk melupakan masa lalu yang tidak akan kembali…Hufftt…
Hanya merasakan kekecewaan yang tidak berdasar.
Kecewa...sakit….nelangsa…
Apakah ini balasan atas semua yang telah aku curahkan kepadamu. Sakiti aku lebih dari ini, beri aku rasa dendam. Hanya itu yang kuharapkan. Benar – benar kelakuanku yang tidak dewasa. Tapi bagaimana lagi cara untuk melupakan itu. Mungkin hanya itu cara yang bisa dilalui untuk bisa membuka hatiku lagi.

Munetaka Higuchi - Destruction



Akhirnya dapat juga album jadul satu ini.. Setelah searching sana sini.
Ternyata ada juga aliran Progresive Rock di Jepang. Awalnya cuma penasaran sama si Narucho (Yoshihiro Naruse), sang bassis nyentrik pengganti Tetsuo Sakurai dari group CASIOPEA, band bealiran Jazz Fusion dari Jepang.
Mantap benar!!!! Pass liat live nya si Narucho dari casiopea ni.
Balik lagi ke album Munetaka Higuchi yang bertajuk "Destruction"... Mayan lah.. mantap smua skill nya.. Maknyuss..

Rabu, 16 Juni 2010

Feel Lonely


Mengalami kesendirian kembali. Mungkin anda sekalian pernah merasakan apa yang saya rasakan ini. Merasa kesepian, bingung sendiri dengan apa yang harus dilakukan. Kenapa di tengah hiruk pikuk dan semakin sesaknya dunia masi ada yang merasakan kesepian. Masalah utama dari kebanyakan orang di dunia ini ialah kesepian. Padahal dalam sehari kita bisa menerima berapa puluh SMS, email, melalukan pekerjaan yang tidak ada habisnya. Tetapi kenapa kita tidak bisa menghilangkan apa yang disebut kesepian.  Serasa ada hal yang kurang dengan apa yang kita lakukan dalam keseharian kita, merasakan tidak adanya perhatian yang bisa memuaskan rasa kesepian kita.  Secara harafiah manusia adalah makhluk sosial. Namun dilain sisi kehidupan sosial kita pun mungkin sudah cukup. Tapi disisi lain masi banyak ruang kosong yang belum terisi dari hati kita.

"Loneliness is a feeling in which people experience a strong sense of emptiness and solitude. Loneliness is often compared to feeling empty, unwanted, and unimportant. Someone who is lonely may find it hard to form strong interpersonal relationships."

Dari definisi nya sendiri kita mungkin bisa menyimpulkan bahwa kita tidak kekurangan itu. Semua menaruh perhatian yang tidak kurang kepada kita. Kita masih dibutuhkan dalam lingkungan pekerjaan kita.
Tapi terkadang seseorang tidak memikirkan apakah kita sudah memberika perhatian pada Sang Pencipta. Apakah hari ini kita sudah berterima kasih atas apa yang telah kita dapatkan hari ini, masih bisa bangun dengan sehat, bugar. Mampu berangkat beraktifitas dengan lancar. Mungkin itulah yang bisa menghilangkan kesepian kita. Kesepian karena telah meninggalkan Yang Maha Esa. Kesepian yang menjauhkan kita dari rasa bersyukur, berterima kasih dan rasa ingin terus diperhatikan oleh Allah SWT.

Learn

Butuh pembelajaran lagi untuk menata hati ini.
Ikhlas..betapa sulitnya satu kata ini untuk di implementasikan dalam hidup ini.
Ketika kita berusaha untuk keluar dari belitan masa lalu, secepat itu pula kita akan terjebak kembali pada pusaran yang sama.
Begitu juga bila aku ingin mengalihkan perhatian.
Saat itu juga rasa itu kembali menarik hati ini untuk melirik masa lalu.


Selalu tak sepenuhnya bisa melupakan apa yang telah terjadi, apakah itu diriku.
Bagaimana seharusnya bentuk dari keikhlasan itu sendiri. Merelakan? Menerima? mengakui?
Satu saja yang bisa diimplementasikan dalam hidup, mungkin kita akan lebih bisa "legowo" dalam semua hal.